Salam hangat buat rekan-rekan semua
disini kami menyediakan sewa kamera DSLR,
bagi rekan-rekan yang ingin mengabadikan moment-moment berharga bersama keluarga sahabat dan rekan-rekan anda, terkadang kamera handphone saja tidak cukup.
Dari itu kami menyediakan sewa kamera DSLR agar photo dan video yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak mengecewakan, termasuk juga bagi anda yang suka photography tidak bisa lepas dari kamera DSLR tentunya,
KETENTUAN SEWA :
24 Jam (1 hari) : Rp. 50.000,-
2x24 jam : gratis 1 hari (berlaku kelipatan)
Jaminan: ( KTP, KTM, SIM, STNK atau sejenis Kartu Identitas Lainnya)
Kamera Fullset(baterai, charger, kabel Data, Tripod, monopod, Memory Card)
Akan diajarkan cara pemakaian standar kamera DSLR, bagi rekan-rekan pemula.
BAGI YANG BERMINAT SILAKAN HUBUNGI CONTACT PERSON DIBAWAH INI
WARNING : SELAMA IKLAN MASIH ADA BERARTI, KAMI MASIH AKTIF DAN JANGAN RAGU MENGHUBUNGI KAMI, KHUSUSNYA WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG
TERIMA KASIH,
http://hovilin24.blogspot.co.id/2016/11/sewa-kamera-dslr-lampung.html
BERBAGI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN
Minggu, 13 November 2016
Minggu, 01 Mei 2016
KAKTUS MINI
PHOTO MERUPAKAN HASIL JEPRETAN PRIBADI DAN BUKAN COPY DARI PIHAK MANAPUN
PHOTO MENGGUNAKAN KAMERA CANON 1100D
Selasa, 26 April 2016
CIRI-CIRI BANGUNAN TROPIS
1.
Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30
derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam panas.
2.
Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar
untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga
untuk menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
3.
Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang,
sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman.
4.
Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama
yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
5.
Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang
sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
JENIS DAN KELAS KAYU
Jenis
dan kelas Kayu
Tidak
bisa dipungkiri bahwa Kayu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Tidak hanya
sebagai penyeimbang alam, kayu juga bisa digunakan sebagai bahan material
bangunan, kertas, obat-obatan, elemen estetika, karya seni dan masih banyak lagi.
Seperti halnya fungsi dan manfaat, jenis dari kayu itu amatlah banyak,
khususnya di Indonesia.
Banyaknya
jenis kayu yang ada di Indonesia ini sering kali membuat orang yang masih awam
tentang kayu menjadi kesulitan untuk membeda – bedakan jenis kayu. Maka dari
itu dalam pengenalan jenis – jenis kayu lebih baik jika kita mengklasifikasikan
kayu kedalam beberapa kelas yang ditinjau dari kekuatan dan keawetannya.
Berikut adalah beberapa contoh kayu berdasarkan tingkat keawetan dan kekuatan.
a.
Kayu Jati (Tectona Grandis)
Kayu jati mempunyai
tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai
berat jenis 0,67 g/cm3. Di Indonesia banyak terdapat di pulau jawa,
khusunya didaerah Rembang, madiun, dan Kediri. Warna awal dari kayu jati adalah
sawo kelabu dan apabila telah lama terkena sinar matahari menjadi warna sawo
matang.
Kayu jati merupakan kayu
kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati
memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap
serangan rayap.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun keras dan kuat,
kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat
furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang
licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak
jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
b.
Kempas (Koompasia Malaccesis Maing)
Kayu Kempas mempunyai
tingkat pemakiaian I, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan I.
Mempunyai berat jenis antara 0,68 – 1,29 g/cm3.
c. Kamfer
Kayu Kamfer
mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II.
Mempunyai berat jenis 0,7 – 0,9 g/cm3. Banyak terdapat didaerah
Sumatera dan sedikit di Kalimantan. Mempunyai warna sawo merah.
Kayu kamfer tidak tahan terhadap
serangan rayap, akan tetapi agak tahan terhadap bubuk, oleh karene itu kayu ini
tidak baik digunakan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlindung. Kelebihan
dari kayu kamfer ini adalah mudah dikerjakan selain itu mengembang dan
menyusutnya kecil. Banyak dipakai untuk bahan bangunan rumah. Mempunyai warna
sawo merah.
d.
Rengas (Gluta Renghas L)
Kayu Rengas
mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II.
Mempunyai berat jenis 0,59 – 0,84 g/cm3. Banyak terdapat di daerah
Kalimantan Tengah.
e.
Mindi (Melia Azedarach L.)
Kayu mindi mempunyai
tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan II – III.
Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,65 g/cm3. Banyak terdapat dipulau
jawa.
f.
Suren
Kayu Suren mempunyai
tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan III. Mempunyai
berat jenis 0,4 – 0,7 g/cm3. Kayu jenis ini dapat tumbuh di seluruh
daerah di Indonesia. Oleh karena itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk
bekisting dan kadang – kadang untuk bangunan sementara.
g.
Jelutung (Dyera Spec Div.)
Kayu jelutung
mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan V, dan tingkat kekuatan III –
V. Mempunyai berat jenis 0,42 - 0,91 g/cm3. Kayu jenis ini banyajk
terdapat di pulau Jawa.
h.
Duren (Durio Spec. Div)
Kayu duren mempunyai
tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV – V, dan tingkat kekuatan III – IV.
Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,91 g/cm3. Kayu jenis ini terdapat
hampir di seluruh Indonesia.
i.
Merbau
Kayu Merbau mempunyai
tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai
berat jenis 0,9 – 1,0. Di Indonesia banyak terdapat didaerah pulau Sumatera
bagian utara, Sulawesi, dan kep. Maluku.
j.
Bangkirai
Kayu Bangkirai sering juga disebut Jati Kalimantan atau juga kayu Balau. Kayu
ini mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan II, dan tingkat Kekuatan I.
Mempunyai berat jenis 0,8 – 0,11. Di indonesia banyak terdapat di daerah
Kalimantan dan Sumatera. Berwarna sawo kering dan lama – lama menjadi lebih
tua.
k.
Belian
Sebenarnya ada beberapa macam
kayu yang termasuk kedalam kayu Belian, dua diantaranya adalah Onglen dan
Belian atau sering disebut juga kayu Besi dari Kalimantan. Kayu Belian
mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I.
Mempunyai berat jenis 0,9 – 1,2. Banyak terdapat di pulau kalimantan. Berwarna
sawo muda dan lama kelamaan menjadi abu – abu hingga menjadi hitam.
l.
Resak
Kayu Resak mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, tingkat kekuatan
I. Mempunyai berat jenis 1,1. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan Kalimantan.
Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
m.
Rasamala
Kayu rasamala
termasuk tingkat keawetan II, tingkat keawetan II, tingkat pemakaian II dan
berat jenisnya 0,6-0,8.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan
bubuk, baik dipakai di tempat yang terlindung. Pertumbuhan kayu ini sering di
temukan seratnya yang memuntir, saat pengeringan penarikannya cuk up kuat
(kembang susutnya sangat besar). Pohon ini cocok tumbbuh di daerah yang
ketinggiannya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Banyak Di pakai untuk
konstruksi bangunan rumah, kadang-kadang juga di pakai untuk bantalan jembatan.
Pohon ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat dan di daerah Sumatera.
Berwarna sawo merah.
n.
Merawan
Kayu merawan
mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II.
Mempunyai berat jenis 0,6 - 0,8. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan
Kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
o.
Puspa
Kayu Puspa ini
mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II.
Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8. Kayu jenis ini banyak terdapat didaerah Jawa
Barat. Kayu ini hanya digunakan pada konstruksi bangunan sederhana, terutama
didaerah pegunungan.
p.
Keruwing
Kayu
Keruwing mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, tingkat kekuatan
II ataupun III. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,9. Kayu janis ini banyak terdapat
di pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk
bangunan – bangunan yang sifatnya kurang berarti atau hanya bersifat sementara.
q.
Jeungjing
Kayu Jeungjing
mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan IV.
Mempunyai berat jenis 0,3 – 0,5. Kayu jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa
Barat, banyak ditanam di daerah perkebunan teh. Kayu Jeungjing sangat baik
untuk dipakai pada konstruksi paku.
Gunakanlah kayu seperlunya. Jangan
berlebihan dalam penggunaan kayu sebagai bahan kontruksi, karena dizaman
sekarang, persedian kayu mulai berkurang.
Akan tetapi dengan
kemajuan zaman yang lebih canggih dan praktis dalam bahan bangunan, janganlah
kita melupakan bahan material kayu.
Langganan:
Postingan (Atom)