Minggu, 13 November 2016

SEWA KAMERA DSLR LAMPUNG

Salam hangat buat rekan-rekan semua
disini kami menyediakan sewa kamera DSLR,
bagi rekan-rekan yang ingin mengabadikan moment-moment berharga bersama keluarga sahabat dan rekan-rekan anda, terkadang kamera handphone saja tidak cukup.
Dari itu kami menyediakan sewa kamera DSLR agar photo dan video yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak mengecewakan, termasuk juga bagi anda yang suka photography tidak bisa lepas dari kamera DSLR tentunya,

KETENTUAN SEWA :
 24 Jam (1 hari) : Rp. 50.000,-
2x24 jam : gratis 1 hari (berlaku kelipatan)
Jaminan: ( KTP, KTM, SIM, STNK atau sejenis Kartu Identitas Lainnya)
Kamera Fullset(baterai, charger, kabel Data, Tripod, monopod, Memory Card)
Akan diajarkan cara pemakaian standar kamera DSLR, bagi rekan-rekan pemula.



BAGI YANG BERMINAT SILAKAN HUBUNGI CONTACT PERSON DIBAWAH INI


WARNING : SELAMA IKLAN MASIH ADA BERARTI, KAMI MASIH AKTIF DAN JANGAN RAGU MENGHUBUNGI KAMI, KHUSUSNYA WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG
TERIMA KASIH,
http://hovilin24.blogspot.co.id/2016/11/sewa-kamera-dslr-lampung.html

Minggu, 01 Mei 2016

KAKTUS MINI

PHOTO MERUPAKAN HASIL JEPRETAN PRIBADI DAN BUKAN COPY DARI PIHAK MANAPUN
PHOTO MENGGUNAKAN KAMERA CANON 1100D



Selasa, 26 April 2016

CIRI-CIRI BANGUNAN TROPIS

1.      Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam panas.
2.      Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
3.      Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman.
4.      Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
5.      Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.

FILE DOC.

https://drive.google.com/file/d/0B4BUSYISm4laTVUyZExETlBuU2M/view?usp=sharing

JENIS DAN KELAS KAYU



Jenis dan kelas Kayu
Tidak bisa dipungkiri bahwa Kayu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Tidak hanya sebagai penyeimbang alam, kayu juga bisa digunakan sebagai bahan material bangunan, kertas, obat-obatan, elemen estetika, karya seni dan masih banyak lagi. Seperti halnya fungsi dan manfaat, jenis dari kayu itu amatlah banyak, khususnya di Indonesia.
Banyaknya jenis kayu yang ada di Indonesia ini sering kali membuat orang yang masih awam tentang kayu menjadi kesulitan untuk membeda – bedakan jenis kayu. Maka dari itu dalam pengenalan jenis – jenis kayu lebih baik jika kita mengklasifikasikan kayu kedalam beberapa kelas yang ditinjau dari kekuatan dan keawetannya. Berikut adalah beberapa contoh kayu berdasarkan tingkat keawetan dan kekuatan.

a. Kayu Jati (Tectona Grandis)
   Kayu jati mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,67 g/cm­3. Di Indonesia banyak terdapat di pulau jawa, khusunya didaerah Rembang, madiun, dan Kediri. Warna awal dari kayu jati adalah sawo kelabu dan apabila telah lama terkena sinar matahari menjadi warna sawo matang.
Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
b. Kempas (Koompasia Malaccesis Maing)
   Kayu Kempas mempunyai tingkat pemakiaian I, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis antara 0,68 – 1,29 g/cm­3.
c. Kamfer
    Kayu Kamfer mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,7 – 0,9 g/cm­3. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan sedikit di Kalimantan. Mempunyai warna sawo merah.
Kayu kamfer tidak tahan terhadap serangan rayap, akan tetapi agak tahan terhadap bubuk, oleh karene itu kayu ini tidak baik digunakan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlindung. Kelebihan dari kayu kamfer ini adalah mudah dikerjakan selain itu mengembang dan menyusutnya kecil. Banyak dipakai untuk bahan bangunan rumah. Mempunyai warna sawo merah.
d. Rengas (Gluta Renghas L)
    Kayu Rengas mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,59 – 0,84 g/cm­3. Banyak terdapat di daerah Kalimantan Tengah.
e. Mindi (Melia Azedarach L.)
   Kayu mindi mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan II – III. Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,65 g/cm­3. Banyak terdapat dipulau jawa.
f. Suren
   Kayu Suren mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan III. Mempunyai berat jenis 0,4 – 0,7 g/cm­3. Kayu jenis ini dapat tumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk bekisting dan kadang – kadang untuk bangunan sementara.
g. Jelutung (Dyera Spec Div.)
    Kayu jelutung mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan V, dan tingkat kekuatan III – V. Mempunyai berat jenis 0,42 - 0,91 g/cm­3. Kayu jenis ini banyajk terdapat di pulau Jawa.
h. Duren (Durio Spec. Div)
   Kayu duren mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV – V, dan tingkat kekuatan III – IV. Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,91 g/cm­3. Kayu jenis ini terdapat hampir di seluruh Indonesia.
i.  Merbau
   Kayu Merbau mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,9 – 1,0. Di Indonesia banyak terdapat didaerah pulau Sumatera bagian utara, Sulawesi, dan kep. Maluku.
j.  Bangkirai
               Kayu Bangkirai sering juga disebut Jati Kalimantan atau juga kayu Balau. Kayu ini mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan II, dan tingkat Kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,8 – 0,11. Di indonesia banyak terdapat di daerah Kalimantan dan Sumatera. Berwarna sawo kering dan lama – lama menjadi lebih tua.
k. Belian
  Sebenarnya ada beberapa macam kayu yang termasuk kedalam kayu Belian, dua diantaranya adalah Onglen dan Belian atau sering disebut juga kayu Besi dari Kalimantan. Kayu Belian mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,9 – 1,2. Banyak terdapat di pulau kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi abu – abu hingga menjadi hitam.
l.  Resak
               Kayu Resak mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 1,1. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan Kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
m. Rasamala
    Kayu rasamala termasuk tingkat keawetan II, tingkat keawetan II, tingkat pemakaian II dan berat jenisnya 0,6-0,8.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan bubuk, baik dipakai di tempat yang terlindung. Pertumbuhan kayu ini sering di temukan seratnya yang memuntir, saat pengeringan penarikannya cuk up kuat (kembang susutnya sangat besar). Pohon ini cocok tumbbuh di daerah yang ketinggiannya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Banyak Di pakai untuk konstruksi bangunan rumah, kadang-kadang juga di pakai untuk bantalan jembatan. Pohon ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat dan di daerah Sumatera. Berwarna sawo merah.
n.  Merawan
    Kayu merawan mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,6 - 0,8. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan Kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
o. Puspa
    Kayu Puspa ini mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8. Kayu jenis ini banyak terdapat didaerah Jawa Barat. Kayu ini hanya digunakan pada konstruksi bangunan sederhana, terutama didaerah pegunungan.
p.  Keruwing
     Kayu Keruwing mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II ataupun III. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,9. Kayu janis ini banyak terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk bangunan – bangunan yang sifatnya kurang berarti atau hanya bersifat sementara.
q.  Jeungjing
    Kayu Jeungjing mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan IV. Mempunyai berat jenis 0,3 – 0,5. Kayu jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa Barat, banyak ditanam di daerah perkebunan teh. Kayu Jeungjing sangat baik untuk dipakai pada konstruksi paku.
Gunakanlah kayu seperlunya. Jangan berlebihan dalam penggunaan kayu sebagai bahan kontruksi, karena dizaman sekarang, persedian kayu mulai berkurang.
   Akan tetapi dengan kemajuan zaman yang lebih canggih dan praktis dalam bahan bangunan, janganlah kita melupakan bahan material kayu.